Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Si Thole, Angkutan Keliling di Keraton Yogya Biaya Cuma Rp 5.000

image-gnews
Si Thole, moda shuttle bus untuk melayani rute pendek kawasan wisata sekitar Jeron Beteng Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Si Thole, moda shuttle bus untuk melayani rute pendek kawasan wisata sekitar Jeron Beteng Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogya mengenalkan Si Thole, moda baru shuttle bus pengangkut wisatawan dengan rute khusus dalam kota.

Total ada sebanyak lima unit micro bus yang diperkenalkan. Ribuan warga antusias melihat dari dekat rupa shuttle berwarna dominan hijau dan memiliki banyak kaca transparan itu.

Baca Juga: Terminal Bus Giwangan Yogyakarta Dibuat Megah, Sekelas Bandara

“Si Thole menjadi angkutan yang melayani rute wisata terutama Jeron Beteng (area dalam benteng Keraton Yogya),” ujar Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat memperkenalkan  shuttle itu dalam acara Jalan Sehat Bank Jogja-Asuransi SLU di Stadion Kridosono, Yogya Minggu 30 Juni 2019.

Si Thole, moda shuttle bus untuk melayani rute pendek kawasan wisata sekitar Jeron Beteng Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono

Adapun spesifikasi shuttle itu merupakan micro bus Hino tipe WU 302R- HKMLHD3B tahun pembuatan 2017 yang sudah dimodifikasi menggandeng karoseri kenamaan, New Armada.

Perombakan terutama pada bodi micro bus berkapasitas mesin 4009 cc itu didominasi kaca-kaca transparan di bagian samping sehingga penumpang saat duduk terlihat seluruh badannya.

Micro bus dengan kapasitas 14 penumpang itu tak banyak berubah pada sisi interiornya. Namun seluruh seat sudah berganti dengan bangku bangku kayu yang dilengkapi AC Double Blower dengan lubang pendingin di enam titik.  

Perubahan juga dilakukan pada aspek audio, yang dibuat mendukung kemampuan multimedia (audio-video), perangkat pendukung komunikasi antena RIG, serta sensor parkir.  

Baca Juga: Bus Trans Jogja Kini Tampil Makin Kece, Fasilitas Keren

Pada micro bus tersebut dilengkapi pula pemadam api berukuran 1 kilogram powder serta jam digital dan running tect  LED berukuran 20 x 68 cm sebanyak dua unit di tiap bus.

“Shuttle ini merupakan bantuan pemerintah DIY untuk Pemkot Yogya, lalu dihibahkan pada koperasi FKAAU (Forum Komunikasi Alun-Alun Utara),” ujar Haryadi.

Ketua Koperasi FKAAU Muhammad Fuad menuturkan, langkah pertama pihaknya sebelum mengoperasikan shuttle itu sebagai angkutan umum wisata yakni mengurus lebih dulu balik nama unit hibah tersebut. Sebab unit unit itu masih berpelat merah alias statusnya milik pemerintah sehingga perlu diubah menjadi pelat kuning.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Targetnya akhir Juli sudah bisa dinikmati wisatawan yang menyambangi area sekitaran Jeron Beteng Yogya,” ujarnya.

Tahun 2014 lalu, pemerintah Yogya sebenarnya telah mulai mengoperasionalkan si Thole dengan armada sekitar 20 unit. Armada lama itu spesifikasinya memiliki bodi lebih kecil dan kapasitas penumpang lebih sedikit karena menggunakan bawaan Daihatsu Grand Max.

“Dengan armada baru ini, kami secara bertahap akan mengganti unit lama dan mengoperasikan dengan unit baru ini,” ujar Fuad.

Selanjutnya: Ada Lima Shuttle Bus yang Disediakan...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

28 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

32 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

52 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

58 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.